TEKS VERBATIM
YAB DATO’ SERI ANWAR BIN IBRAHIM
PERDANA MENTERI
SEMPENA
FORUM ILMUWAN MALAYSIA MADANI SIRI 4: MENGGUNAKAN TEKNOLOGI DALAM PERKHIDMATAN KEWANGAN BAGI MEMACU KEMAKMURAN DAN KETERANGKUMAN
10 JANUARI 2024 (JUMAAT) | 8.00 MALAM
EQ HOTEL, KUALA LUMPUR
Assalamualaikum Warahmatullahi Taala Wabarakatuh dan Salam Sejahtera
Alhamdulillah nahmaduhu wa nusalli ala rasoolihil kareem,
Wa ‘ala alihi wasahbihi ajma’in.
YB Senator Tengku Datuk Seri Utama Zafrul,
Menteri Perdagangan Antarabangsa dan Industri;
YBhg. Dato’ Khairussaleh Ramli,
Presiden dan Ketua Pegawai Eksekutif Kumpulan Maybank;
YBrs. Encik Wong Kah Meng,
Ketua Pegawai Eksekutif, Funding Societies;
PENGENALAN
- Salam Sejahtera dan terima kasih atas kesudian rakan-rakan yang hadir, khususnya saudara Khairusalleh kerana Maybank, jadi standard tinggi sikitlah dan rakan-rakan menteri dan rakan-rakan yang hadir.
- Saya hendak jelaskan bahawa forum ilmuan ini satu usaha atau ikhtiar menggalakkan wacana ilmu yang segar. Mengundang dari dunia ilmuan, pemain korporat dan juga wakil pemerintah untuk mendengar dan mendapat hujah balasan, teguran ataupun kritikan dalam cara yang sangat terbuka dan santai.
- Bagi saya mengangkat martabat, memperkasa atau kita sebut MADANI, dalam erti kata pemerkasaan ekonomi, budaya itu mesti selari dengan kesanggupan mengangkat juga keupayaan dari sudut ilmu. Sebab itu kita anjurkan forum ilmuan dalam pelbagai tajuk.
- Saya hadir dua (2) daripada tiga (3), ini keempat dan saya ucap terima kasih khususnya kepada saudara Zamri dan KPT yang membantu menyelaraskan tanpa elaun tambahan (nada seloroh).
- Baik, I don’t know we should proceed in english for the benefit of some other. This is quite a unique feat, this country, where the leadership wants to encourage open reason discourse, what we call the intellectual forum, to encourage a healthy frank exchange of views representing the corporate sector, the academia and the one representative from the government. And the exchanges should be very informal, relaxed and make sure that you throw the line i happen to chairs. No, i’m joking. Because i think i need to set an example to encourage this a healthy sedition, this country can move forward.
- And i think one what is to me a deficit is a healthy reason, intellectual discourse. We can’t assume that we have all the answers and therefore we need to listen and we need to respond if necessary. But we need to turn out new ideas where a country can only grow and advance, and the entire process of empowerment require. What we mean is turning off guiding ideas and in the post-normal times that we often times reiterate is that this was challenging, it’s unprecedented, it’s a process happening one time, all the issues of the critical issues where we call simultaneity, everything is simultaneous and we need new ideas. Who has all the answers about the energy transition, for example, digital transformation and here, for example, conventional bank, how to deal with cryptocurrency, for example, and for Bitcoin.
- Because a traditional, conventional view would just say no discard. Most central banks here and even the European Union have rejected or outright for decades. But is it an issue that we have to address? Can we make use of it or engage in a manner that they can be incorporated or should we reject? these are issues that no government should have the monopoly to assume that we understand or even have to grapple with it and deal with it.
- Similarly, the whole issue about not only commercial banks, but now the GLCs we’re talking about, also GLICs for that matter. Do we need to continue at this pace? Do you need to assume therefore, that all these agencies set up in the 70s, 80s, 90s are all relevant, or do we need to merge? Do we need to probably disband them. And these are issues that would be useful you can have an useful open exchange because political leaders will have their own limitations.
- Because many of these agencies are chaired by warlords. I don’t know about Maybank. No, not Maybank, Maybank is exception, and bureaucrats have their own setup. I mean, i must thank the Secretary General, the Chief Secretary, because he represents a different view to see the look. We are here not just to behave like a chief clerk. You are here as Secretary Generals, as Director Generals, Chief Secretary, you are supposed to turn on ideas, to understand our limitations, our failures and the need to affect change and reform.
- Which means you must have that intellectual capacity not only to have a good grasp of the issues at hand and to ensure the Malaysia remains competitive and comparative advantage to other countries. We tend to for example, YB Tengku Zafrul is aware when we submit some reports to show how good we are in 2023 or we were 2023 as compared to 2020 and 1990.
- But let’s say fair why can’t you then compare with our neighboring countries or the most successful countries? we can establish great success if you compare to Chad and Zimbabwe, but certainly there’s not without, i’m intend to forget Prime Minister should not mention countries. I apologize.
- But, so these are i think the new approaches. We were with somebody and the team today about the need to affect change reform in the higher education, a blueprint, which i should say an impressive presentation, but still, we need some very critical views to challenge excepted norm.
- I mentioned to them that even United States as far back to the 1980s under Ronald Reagan when he set up this commission on higher education and entitled because there’s a group of scholars who are quite critical of the system, but the failure of the system, the title of the report, the commission on higher education was ‘A nation at risk’.
- Can you imagine the standard of education in the United States and still you have a report debunking the established normative thinking that things seem to be alright. and the report, it was entitled a nation at risk, because declining of standards and the challenge from the new emerging economies, including China at that time and some other countries. So, when we follow up into this report, do we want therefore, to just say some minor adjustments are necessary or do we need to undertake some bold radical measures, only through bold and radical measures can we ascertain our level of success. That’s my introductory lecture. Now we go back to that President and Group Chief Executive Maybank, good luck.
RUMUSAN SESI 1:
Presiden dan Ketua Pegawai Eksekutif Kumpulan Maybank – Yang Berbahagia Dato’ Khairussaleh bin Ramli
- Terima kasih kerana Yang Berbahagia Dato’ Khairussaleh Ramli kerana pembentangan ini. Saya lihat ada anjakan besar daripada pandangan konvensional tentang bank dalam sistem modal dan kapitalis. Jadi nampak ada suatu anjakan. Saya ingat satu hal yang patut kita wacanakan. Apakah matlamat yang disebut itu soal keadilan sosial, keterangkuman, menyantuni kehendak pengguna di peringkat rendah yang memenuhi maksud maqasid syariah, atau matlamat syariah itu tentang penyertaan atau participatory tentang mengurangkan kesenjangan. Itu boleh kita wacanakan, tetapi terima kasih kerana pembentangan ini memberikan gambaran tentang melihat satu bank yang kita anggap konvensional tetapi pendekatannya itu telah memperlihatkan satu anjakan daripada pandangan yang biasa kepada suatu pendekatan yang lebih merakyat. Itu dari segi teorinya, pelaksanaan sudah tahu sejauh mana dapat mencapai matlamat yang diungkapkan tadi.
- Baik, kita terus dengan saudara Yang Berhormat Senator Datuk Seri Utama Tengku Zafrul bin Tengku Abdul Aziz, yang sekarang mengetuai satu kementerian yang kritikal bagi kita. Untuk menjana pertumbuhan, kita memerlukan pelaburan dan pelaburan bererti keupayaan untuk memasarkan, menjual, memberikan satu insentif dan penjelasan yang menarik. Dan setakat ini saya ucap terima kasih kerana beliau banyak membantu dan berjaya walaupun dari segi politik, dia lebih kontroversial daripada saya.
- Jadi, saya persilakan. Dia bercakap bukan sebagai banker tetapi sebagai Menteri Pelaburan, Perdagangan dan Industri (MITI).
RUMUSAN SESI 2:
YB Senator Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Tengku Abdul Aziz
- Terima kasih saudara Tengku Zafrul. Sebelum ini kita dengar Maybank. Maybank ini dari segi perbankan adalah gergasi di rantau, di sini dan yang besar juga di Indonesia serta beberapa negara lain. Dan kita harus memanfaatkan ini untuk menjana perdagangan yang lebih agresif. Dan ini ditekankan oleh saudara Tengku Zafrul. Dan sebab itu ada kebijakan ekonomi melalui Pelan Perindustrian. Kalau saudara-saudara baca Pelan Perindustrian yang terbaru ini, ia bukan sesuatu pengulangan atau penambahan. Ia memberikan fokus kepada sektor. Dan di antara yang ditekankan termasuklah digital dan dalam bidang tenaga.
- Dan dalam ASEAN kita beruntung kerana hubungan yang sangat baik di antara jiran-jiran kita. Dalam satu bulan ini kita ada lawatan dari Perdana Menteri Thailand, Perdana Menteri Singapura, Presiden Prabowo Indonesia semalam. Dan dengan cohesiveness begini rupa ia menjadi tarikan Presiden Turkmenistan datang untuk juga menggalakkan kerjasama kita dengan Asia Tengah. Dan Jepun, Ishiba tadi mengunjungi Malaysia. Tetapi ini negara pertama yang dia pilih setelah menjadi Perdana Menteri.
- Dan tentu dalam perbincangan agak komprehensif. Saya agak tertarik kerana di antara perbincangan tertutup dan juga dua hala (bilateral) yang agak paling panjang dan paling komprehensif. Dia menyentuh bidang-bidang secara yang sangat serius. Jadi cuma ada beberapa isu yang kita harus tekankan kerana seperti mana saudara Zafrul sebut ini, korporat-korporat besar ini, syarikat-syarikat besar. Dan kita ada agak keperluan menekankan dia ada sebut jugalah tetapi dia sebut sebagai sepintas lalulah tentang PMKS ini.
- Kerana semua daripada CIMB, Maybank mana dia ambil berat sangat pasal tu (nada seloroh). Jadi sebab itu pada malam ini selain daripada yang kita tekankan, kita minta kerjasama Kah Meng Wong dari Funding Societies Malaysia yang akan juga memberikan penekanan tentang PMKS di rantau ini, kerana saya tahu kekuatan PMKS sangat besar.
- Dan di antara kritikan yang saya terima peringkat awal bila saya jadi Perdana Menteri dan juga sebelumnya bahawa Malaysia tidak memberikan dokongan, rangsangan yang cukup kuat kepada PMKS.
- Maka dalam Belanjawan MADANI termasuk tahun lalu kita telah memberikan satu suntikan yang agak besar dan penumpuan dengan memberi penekanan kepada agensi-agensi pusat untuk memberikan pertimbangan khas.
- Jadi persilakan.
RUMUSAN SESI 3:
YBrs. Encik Wong Kah Meng, Ketua Pegawai Eksekutif, Funding Societies
- You cannot underestimate importance the role they are play. One of a major problem is the reluctance in the resistance of the SMEs to exchange, you see in term of digitalisation and that affects, for example, policy of foreign workers and for example, the low-capacity production not utilizing the maximum, partly because the reluctant of change. Now I believe that probably private sector initiatives like this, can be more effective and Tengku Zafrul to get the relevant institution suppose to help to manage. Because there is a huge capacity of the SME’s. But it is generally term as comfortable and the conservative in terms of undertaking change, because they fear. The moment you talk about digitalization I remember, Budget dialog we had they think it’s going to get so much money; so much on new Investment and they do not have the capacity they think so. But then with, for example, your effort probably to show to them that is not that expensive, No difficult because they think is something new, and people with my age, you know, the moment you talk about digitalization or something grick to us. So, yesterday, I mean less book ‘cheap wars’, everybody told me you know, it is easy reading. But I have to struggle with the introduction and the first chapter. But some effort you realize is not as difficult, but just to get them to be more focus and interested, so thank you very much.
- Baik sekarang ini masa untuk saudara bertanya dan kritik. Tak payah banyak formaliti, tak ada protokol tanya sahaja tak payah Yang Amat Berhormat. Kalau nak sebut penuh Yang Amat Berhormat Datuk Seri Utama Diraja sampai habis, kalau tidak terus tanya soalan? Silakan.
SESI SOAL JAWAB
SOALAN 1: PROF. DATO’ DR. MOHAMAD FAUZAN NOORDIN DILANTIK SEBAGAI TIMBALAN REKTOR, UNIVERSITI ISLAM ANTARABANGSA (UIA)
Kita dapati tahun 2024 hilang sebanyak RM1.2 bilion menerusi jenayah scam. RM1.2 bilion, saya repeat. It is not small money dan mangsanya adalah orang-orang kecil, ikan bilis, yang kena tangkap, tapi punishment hanya kecil.
Bank, Maybank, CIMB tidak ada rugi apa-apa, sebab yang hilangnya depositors. Tadi sepanjang presentations tadi tidak ada macam mana untuk usaha untuk mengihsankan, you did menginsankan tapi tiada mengihsankan. Bagaimana anda hendak care and compassion, orang yang hilang jenayah scam ini. Not just member, but the whole entire bank. So Bagi saya Maybank, all bank providers kena bertanggungjawab. Sikap bertanggungjawab. It’s happened in your house, the losing depositors, like I say.
Ulasan YAB Perdana Menteri
Cuma hendak sebut memang Bank Negara sedang coordinate, Telcos have been inform ada cadangan untuk pinda kuasa digital untuk kawal sosial media kerana terlalu melalui sosial media dan financial Scam dan lain lain. Jadi ini sedang diperhatikan, tapi kebimbangan kita ada. Ada reaksi bahawa nampak macam undang-undang itu terlalu ketat. Maybe we have to look at this.
Soalan 2: Ir. Azman Ahmad – Aera Management
Assalamualaikum, Azman from AERA management. Quick question, especially to Dato’ Khairussaleh Ramli. I think for SMEs, they seem to have a challenge in getting funding mainly because of Environmental, Social and Governance (ESG) requirements. I see that a lot and the reason is because I think most of the banks put the evaluations on the ESG very high. So SMEs of course, some of them do not have the means to invest in an ESG initiative.
Now my thinking is that we should actually have tiered punya evaluation for the SMEs, you know, because if you look at the United Nations Sustainable Development Group (UNSDG) punya initiatives, there are 17 areas where they can comply. But it seems to me that the banks when they want to actually fund some of the SMEs, they put these people even at the highest sama macam katalah listed companies.
So that’s why a lot of SMEs do not get funding. Even if they get funding, the cost of funds, you know that they push to the SMEs lagi tinggi so that you know, defeats the purpose of them going to the banks as well. So can, let’s say Maybank and through your chairmanship of the bankers and also with Bank Negara, perhaps look at that tiered system in terms of evaluating the SMEs when they’re actually coming for loans to the banks because I think that will help a lot. Thank you.
Ulasan PM Kepada Pandangan Ir. Azman:
Before Dato’ Khairussaleh Ramli respond, may I support that notion because that has been a major issue which we did discuss, even in the Cabinet. When we bound with this new agenda to push the SMEs, the major complaints of course, source of funds very difficult. Number two, even when they gain or issue collateral, etc the cost of funds is substantially higher. And I think Dato’ Khairussaleh Ramli will better respond carefully.
Soalan 3: Professor Emeritus Dato’ Dr. Mohd Azmi Omar, INCEIF University
We have what we call the i- TEKAD programme, which Bank Negara and we use zakat and wakaf. But unfortunately, if we look at the amount and the number of SME’s very small. If you want to create impact using Islamic social finance, zakat and wakaf, it must be a whole concerted effort. Cuma challenge kita di Malaysia ialah zakat is very much distributed, sama juga in terms of wakaf because it’s at the state level. So, I think it’s high time for us to really governized zakat to be a national program. In a sense that to become a powerful instrument to address and to enhance i- TEKAD. Kalau tidak, we will continue to have fragmented program, small amount and the only way is to get MOF to fund that which is not tenable. So, I believe that we need to get maybe at higher level Majlis Raja-Raja to agree that it should be a national program. I know this is sensetif, tetapi kalau kita nak tunjuk bahawa Islamic social finance is a very powerful instrument, this is one of the ways. Kalau tidak, we can continue talking about it and be happy discussing in a conference without any actual results. That’s my suggestion.
ULASAN YAB PERDANA MENTERI
Terima kasih.
Dari segi conceptual framework, we are agreeable. But the issue of zakat is supposed the state, is under the various Sultans, so implementation can be an issue. We have taken this up and I think there’s of course reluctance because this is in the purview of the religious authorities in the state and zakat is of course a major source of revenue. Although is well disburse. I mean to be fair, but not in the economic sense in terms of social financing is more to cater for the asnaf. So the portion we should be made for at least for social financing is somewhat missing.
We’re trying to do it for Wilayah, and I think Selangor was trying to do it, Perak. But of course, we will be most effective, we can be coordinated at the national level. Then the volume is how not much larger. But I think, I’m not denying its importance or critical importance, but I think it is quite a challenging task to try and convince the rulers to try and coordinate all Zakat at first.
They are willing to listen, they can get the parameters right. In fact, I must give credit to them because the level of management and transparency is much better than what has happened in the past. But in terms of taking it as a national proposition will be much difficult.
PENUTUP DAN ULASAN YAB PERDANA MENTERI KEPADA PANDANGAN TAN SRI AZMAN
I think apa yang di utarakan itu sebenarnya suatu hal yang mendesak yang harus di fikir saya tidak ada alasan untuk kita lengahkan. Ada kekangan dengan negeri dan sistem tetapi masih ada ruang. Dalam mesyuarat susulan Kongres Ekonomi Bumiputera baru baru ini, saya ambil pendekatan yang agak keras terhadap syarikat-syarikat ataupun agensi dan Government-Linked Investment Companies (GLICS) terutamanya Bumiputera, yang tidak melakukan atau bertindak dengan agresif untuk memenuhi mandat mereka.
Kalau tidak kita masih asyik duk minta program baru Bumiputera, program baru Bumiputera, yang ada apa yang dilakukan oleh Khazanah, apa yang dilakukan oleh Perbadanan Nasional Berhad (PNB) dalam menyelesaikan sebahagian masalah ini yang juga menyentuh kedudukan B40 dan M40, Enterpreneurship di kalangan masyarakat Melayu usahawan muda umpamanya sebagai contoh.
Ia tidak harus membebankan Kerajaan kerana agensi-agensi sudah besar keseluruhannya dalam ratus-ratus bilion semuanya. Jadi saya tekankan agak keras juga supaya dalam masa tempoh 6 bulan mereka memberi jawapan, okey satu.
Keduanya masih lagi macam soal dan tersebut social capital zakat, ya betul kita ada kekangan tetapi Wilayah Persekutuan sahaja punyai satu bilion tentunya memenuhi asnaf, tetapi harus bangkit sebagai satu contoh pengurusan yang cukup cekap kerana satu bilion ringgit untuk Wilayah Persekutuan itu tidak kecil. Tidak akan mengulangi ataupun bertindih dengan usaha-usaha agensi lain. Tapi kalau diselaraskan, ditumpukan, saya fikir banyak yang harus dikerjakan. Dan ini perlu pengurusan di Majlis Agama itu juga memberi ambil mengambil manfaat daripada kemahiran dan kepakaran yang lain.
Apa salahnya untuk pengurusan di Majlis Agama Islam cari kepakaran di Maybank, SC, Bursa, cari syarikat besar dan bagi pandangan dan dia akan lihat membantunya dari segi syariah, tetapi kadang-kadang ini tidak berlaku kerana semuanya bekerja dalam silo jadi dia fikir hal hal yang kemudiannya invest dalam hal-hal yang tidak menguntungkan kerana tidak ada kepakaran dalam bidang itu.
Suruh saya umpamanya saya ganti Khairul Salleh, tak boleh habis semuanya saya bagi kepada orang miskin semua bank, jadi ada orang yang mampu urus ada yang tidak. Saya tidak fikir saya mampu mengurus bank seperti mana yang dijayakan dengan begitu baik oleh pengurusan, sebagai contoh ya.
Jadi kalau kita dapat mengaku hal itu seperti mana kita lakukan dalam kabinet sekarang, apa arahan yang kita terakhir dalam mesyuarat kabinet terakhir saya katakan beri ruang kepada KSU dan KP kerana mereka bukan ketua kerani. KSU itu ketua satu kementerian yang dananya kadang 26 bilion peruntukan dan kalau dia berfikir sebagai ketua kerani maka tidak akan ada perubahan.
Jadi dia harus memikirkan cadangan, usaha yang baru dia kemudian merencana beri nasihat kepada Menteri dan saya beritahu kepada Jemaah Menteri, tolong dengar sekejap. Setuju tak setuju tak apa lagi tapi dengar dulu dan nilai baru boleh kita lakukan perubahan. Kalau tidak kita stuck kerana saya masih ingat semasa saya Menteri Kewangan dulu-dulu lama dulu sebelum di beri cuti ke Sungai Buloh. Itu soal wakaf telah dibangkitkan dan di antara yang paling tegas kemukakan ialah Profesor Ahmad Ibrahim dan untuk itu kita lakukan pendaftaran dan simpang 6 di Pulau Pinang. Tapi setakat itu dia tidak maju, jadi ada dan kita berikan alasan alasan memang ada alasan tapi sekarang ni kita kena 3 bulan mesti bagi jawapan 6 bulan mesti bagi jawapan bukan bagi alasan.
Jadi saya ucap terima kasih kerana teguran itu harus kita teliti dan ini tujuannya, maknanya forum ilmuan ini di antara lain untuk bagi sedikit sebanyak asakan, kejutan selain daripada rangsangan.
Sekali lagi terima kasih kepada Datuk Seri Khairul Salleh, Tengku Zafrul dan Wong Kah Meng kerana memberikan cadangan dan yang juga akan membantu dalam dalam bidang-bidang yang lain. Ming Wong memberikan tekanan saya ingat dalam satu aspek yang sangat utama lah, sebab kita ada keupayaan yang besar PMKS ini tetapi somehow ada sekatannya dan ada perubahan bukan kita tidak ada perubahan. Tapi saya ingat kalau kita anggap perubahan yang berlaku dan dengan pace yang ada sekarang ‘I don’t think we can go anywhere further’.
Selalu kita minta sebab itu saya ingat apabila Tengku Zafrul sebut umpamanya tentang produktiviti dan automation yang relatif lebih lembap di Malaysia di kalangan PMKS itu harus menuntut ada jawapan dan jawapan tu sebenarnya tidak semuanya harus popular.
Dan saya beritahu rakan-rakan saya dan Jemaah Menteri kalau nak lakukannya agak tegas dan berani lakukan tahun ini, kerana kemudian nanti dekat pilihan raya kita kena slow sikit (PM berseloroh).
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Similar Posts:
- COVID-19: MALAYSIA TIDAK DISKRIMINASI PELANCONG ASING, UTAMAKAN KESIHATAN RAKYAT
- PENJAWAT AWAM DISERU BAWA PERUBAHAN KEMBALIKAN MALAYSIA KE TAHAP GEMILANG
- KERAJAAN TUMPU USAHA TURUNKAN HARGA BAHAN MENTAH – PM ANWAR
- SUBSIDI BERSASAR : PM ANWAR BERI JAMINAN KEPENTINGAN PIHAK INDUSTRI TURUT DIBERI PERHATIAN
- PM ANWAR BERI JAMINAN TADBIR URUS TERBAIK DI MALAYSIA